Konawe  

Pj Bupati Konawe Stanley Sambut Baik Launching Kampung Organik dan Gerakan Tanam Sayur Organik

Gerakan ini dilaksanakan di Kelurahan Asinua, Kecamatan Unaaha.

OKEKABAR.COM, KONAWE – Penjabat Bupati Konawe, Stanley hadiri launcing kampung organik dan penanaman perdana tanaman organik di kelurahan Asinua, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Kamis (24/10/2024).

Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Konawe Stanley didampingi ibu Ketua PKK Kabupaten Konawe Hj Kusniyati, Kadis Ketahanan Pangan Abdul Hasim, Kadis TPHP Gunawan Samad, serta Lurah Asinua.

Kampung organik ini digagas oleh Asisten I Setda Konawe, Marjuni Ma’mir bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Hijau Lestari bersama pemerintah Kab. Konawe melalui Pemerintah dan masyarakat Kel. Asinua.

Menurutnya, pencanangan Kampung Organik sangat positif dan penting untuk digalakan karena memiliki banyak manfaat. Tanaman organik selain mendukung kesehatan, ramah lingkungan, dan hemat biaya.

Ia berharap kegiatan positif tersebut bisa terintegrasi dengan OPD yang lain terintegrasi dengan kegiatan dasawisma dan PKK di Kecamatan maupun di pedesaan atau kelurahan.

“Jika kita integrasikan dengan OPD, Dasawisma dan PKK kita, kegiatan ini akan mendukung ketersediaan pangan (sayur mayur) masyarakat,” jelas Stanley.

Kemudian Stanley juga meminta pihak dinas TPHP, dinas Ketahanan Pangan dan pihak terkait untuk membuat inovasi-inovasi yang berhubungan dengan tanaman organik sehingga tanaman tetap berproduksi tanpa terpengaruh dengan perubahan musim atau cuaca.

Karenanya, jika hal tersebut dapat diwujudkan maka kebutuhan pangan akan tetap tersedia dan pada akhirnya penanganan dan pencegahan stunting bisa maksimal karena tersedianya pangan.

Stanley menambahkan, Kampung organik dan gerakan penanaman tanaman organik ini dapat berlangsung secara berkesinambungan, berjalan dan simultan. Karena hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi para petani.

Menjadi tantangan karena tanaman organik harus berjibaku dan bersaing dengan tanaman yang dihasilkan menggunakan pestisida ataupun bahan kimia. Menjadi peluang karena hasil tanaman organik cenderung dicari ataupun menjadi prioritas karena lebih sehat.

“Hal ini akan meberikan dampak yang sangat ril bagi kesejahteraan petani kita dan yang paling penting dampak kesehatan yang didapatkan bagi masyarakat dan generasi kita karena kita memberikan pangan sehat atau organik,” tutupnya.

Ditempat yang sama Marjuni Ma’mir menerangkan Kampung Organik: Gerakan Petani Sayur Organik Konawe untuk Masyarakat Sejahtera adalah sebuah inisiatif transformasi pemberdayaan masyarakat pada lahan pertanian khususnya tanaman semusim sayur-sayuran yang bertujuan untuk memberdayakan petani melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan petani tentang teknik pertanian organik.

Gerakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran petani sayur dan masyarakat tentang pentingnya pertanian yang ramah lingkungan serta pangan yang sehat dan bebas dari bahan kimia, serta penerapan pertanian organik di satu desa/kelurahan yaitu Kelurahan Asinua Kecamatan Unaaha sebagai pilot project Kampung Organik di Kabupaten Konawe.

Luas lahan Kebun percontohan yang terletak di Kelurahan Asinua yakni 5,25 are dengan Jenis tanaman sayuran Bayam, Kangkung, Kacang Panjang, Timun, Terong, Tomat dan Cabe.

Melalui Kampung Organik, petani sayuran akan dibimbing dan dilatih untuk beralih dari sistem pertanian konvensional yang bergantung pada pupuk dan pestisida kimia ke metode organik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Proses ini akan melibatkan produksi pupuk organik dan biopestisida dari sumber daya lokal serta penerapan teknik pertanian berkelanjutan yang menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan kualitas hasil panen tanaman sayuran tanpa mengorbankan ekosistem,” jelasnya.

Ia menambahkan, Kampung Organik akan menjadi pusat inovasi pertanian organik, di mana petani sayuran dapat belajar dan berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas produksi sayuran sekaligus menjaga keseimbangan alam.

Hasil tanaman sayuran yang dihasilkan akan bebas dari residu kimia, memastikan bahwa masyarakat mendapatkan sayuran yang sehat dan aman dikonsumsi.

Dengan tagline (Tanah Subur, Pangan Sehat, Masa Depan Lestari) Kampung Organik tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas hasil tanaman sayuran, tetapi juga pada pembangunan kesejahteraan jangka panjang bagi masyarakat petani.

Kampung Organik mencerminkan visi untuk menciptakan lingkungan yang subur dan sehat, di mana tanaman sayuran yang dihasilkan tidak hanya memberikan nutrisi terbaik bagi masyarakat tetapi juga melestarikan alam untuk generasi mendatang.

Kampung Organik menggunakan pendekatan dalam memaksimalkan partisipasi dan dukungan steakholder. Steakholder yang sangat berperan antara lain petani local melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) Hijau Lestari, Pemerintah Kabupaten Konawe melalui Pemerintah dan masyarakat Kelurahan Asinua, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Dinas Kominfo, Dinas Ketahanan Pangan, PPL, Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Jiwa Asri Desa Langgomea Kecamatan Uepai, Perusahaan Penyedia benih PT. East West Seed Indonesia/Panah Merah, Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara, Dosen/Peneliti UHO dan Universitas Sembilanbelas Nopember (USN) Kolaka, SMKN 5 PP Konawe, media dan masyarakat luas.

Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang ‘Kampung Organik”, tetapi juga membangun hubungan yang solid antara semua steakholder.

Editor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *