OKEKABAR.COM, KONAWE – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Konawe, provinsi Sultra Rusdianto, SE, MM membuka secara resmi Rapat II Majelis Sinode atau kumpulan Gereja Protestan Sulawesi Tenggara (Gepsultra) Tahun 2023, Pembukaan Rapat II Majelis Sinode tersebut ditandai dengan pemukulan gong yang disaksikan langsung oleh Ketua Gepsultra, Asisten II Setda Konawe, Camat Unaaha, Kapolsek Unaaha serta para pendeta yang digelar disalah satu Hotel di Kota Unaaha.Rabu (18/01/2023)

Sebelumnya, terlebih dahulu dilakukan Tarian Penyambutan Khas Suku Tolaki yakni Tarian Mondotambe. Kemudian dilanjutkan dengan pengalungan bunga kepada tamu dari Pemerintah Daerah.

Selain membuka secara resmi kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari (Rabu s/d Jumat) tersebut di salah satu hotel di Kota Unaaha, Wakil Ketua DPRD Konawe juga didaulat untuk memasangkan tanda peserta kepada dua orang yang ditunjuk oleh panitia.

Rapat II Majelis Sinode Gepsultra yang berlangsung sejak 18 hingga 20 Januari 2023 ini mengangkat tema “aku yang awal dan yang akhir (BDK Wahyu 22:13) bersama seluruh warga Gepsultra memperkokoh NKRI.

Wakil Ketua DPRD Kab.Konawe, Rusdianto dalam sambutannya memohon maaf kepada seluruh peserta Gepsultra karena Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa tidak bisa menghadiri kegiatan tersebut. Bupati dan Sekda Konawe masih ada kegiatan lain yang tidak bisa diwakilkan.

Lanjut Rusdianto, mewakili wakil rakyat saya ucapkan selamat datang di Konawe untuk seluruh peserta. Dan saya yakin ini adalah respon baik dari Pemda Konawe yang sudah menerima para peserta Rapat Gepsultra yang akan melaksanakan kegiatan selama tiga hari di sini,bahwa selama ini hubungan antara umat beragama di Kabupaten Konawe cukup baik.

BACA JUGA  Momen Hardiknas, Bupati Konawe Berikan Penghargaan Kepada 5 ASN Berdedikasi

Ini terlihat saat ada kegiatan keagamaan, dari agama lain itu datang membantu, baik pengamanannya hingga infrastruktur hari raya tersebut.

Rusdianto menambahkan, salah satu contoh di hari raya idul fitri di Kabupaten Konawe yang turut menjaga keamanan itu dari Pecalang atau sosok paling disegani saat Nyepi di Bali. Sebaliknya, di kegiatan Natal, ada Banser yang turut membantu pengamanan dengan teman teman kepolisian,

“Bahkan Kabupaten Konawe adalah salah satu daerah di Sultra yang tidak pernah ada gesekan antara umat beragama. Sehingga sudah sangat tepat memilih Kabupaten Konawe untuk tempat kegiatan Gepsultra 2023,” kata Rusdianto.

Rusdianto menjelaskan kami berharap kegiatan yang bakal berlangsung selama tiga hari ini bisa berjalan dengan baik. Apalagi di kegiatan tersebut hadir juga aparat keamanan dari Polsek Unaaha yang mewakili Kapolres Konawe dan juga Pemerintah Kecamatan dalam hal ini Camat Unaaha.

“Kami minta pak Kapolsek dan Camat Unaaha untuk menjaga dan mengawasi kegiatan ini, karena ini membawa nama daerah kita. Jangan sampai pulang dari Konawe ada cerita buruk dari para peserta kita pada hari ini. Kami mohon pak Kapolsek untuk mengawal kegiatan ini,” ungkap Rusdianto.

Selanjutnya,atas nama pemerintah daerah kami mengharapkan untuk yang ditunjuk mewakili Umat Kristiani di Kabupaten Konawe itu orang yang betul-betul bisa berkomunikasi dengan umat.

“Kalau yang kita tugaskan di tempat itu salah memberikan pemahaman kepada umatnya masing-masing. Maka ini tentu bisa menimbulkan gesekan antara umat. Tapi sebaliknya, bila ia bisa memberikan pemahaman dengan baik, maka gesekan yang terjadi bisa teratasi,” tutupnya.

Editor: Redaksi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here