
OKEKABAR.COM, KONAWE – Tidak terima difitnah telah suap kejaksaan sebesar Rp 110 juta, Kades Tanggodipo, Bundusila melalui kuasa hukumnya menempuh jalur hukum dengan melaporkan kasus tersebut ke Kepolisian Resort Konawe, Kamis 22/9/2022 lalu.
“Kami secara resmi telah melaporkan inisial “M” ke polres Konawe terkait fitnah terhadap klien kami dan institusi penegak hukum yakni Kejaksaan,” ujar Kuasa Hukum Kades Tanggodipo, Ramdhan Riski Pratama, SH.
Menurut Ramdhan, langkah hukum tersebut di tempuh untuk melindungi nama baik kepala desa tanggodipo dan juga institusi Penegak hukum (kejaksaan) dari suatu fitnah yang sangat merugikan dan meresahkan untuk itu Terlapor akan diberikan efek jera agar tidak sembarangan memfitnah orang lain apalagi institusi penegak hukum.
“Pokok persoalannya ialah Sdr. inisial “M” dihadapan umum telah memfitnah Klien kami telah melakukan pungli PAD dan memfitnah Klien kami telah menjadi Mesin ATM berjalan, memfitnah Institusi Kejaksaan meminta uang Rp. 150 juta kepada klien kami, memfitnah Klien kami telah melakukan penawaran hingga membayar sebesar Rp. 110 juta kepada kejaksaan secara sembunyi,” sambungnya.
Hingga saat ini, belum ada klarifikasi dan permintaan maaf dari terlapor terkait fitnah yang dilayangkan kepada kades tanggodipo dan juga institusi kejaksaan, hal ini mengindikasikan bahwa inisial ‘M” memang bersikukuh apa yang di tuduhkan tersebut benar adanya sehingga kuasa hukum Kades tanggodipo berharap pihak kepolisian resort Konawe agar segera menindaklanjuti laporan pengaduan dugaan Tindak pidana Fitnah dan atau Pencemaran nama baik agar kasus ini bisa menjadi terang menderang dan tidak berlarut larut menjadi asumsi liar dan memperpanjang fitnah.
“Kami serahkan dan percayakan kasus ini ke pihak kepolisian agar segera mengusut secara terang menderang biar klien kami dan institusi kejaksaan tidak menjadi bahan fitnah lagi,” ungkapnya.
Kuasa Hukum Kades Tanggodipo menegaskan bahwa semua tuduhan terhadap kliennya adalah tidak benar dan merupakan fitnah belaka yang bertujuan untuk merusak nama baik klien, apalagi sampai bawa bawa nama institusi penegak hukum, ia berkeyakinan bahwa pihak kejaksaan tentu tidak akan diam terkait hal ini karena menyangkut nama baik institusi.
“Saya tegaskan bahwa klien kami tidak pernah melakukan pungli, jadi mesin ATM, apalagi sampai menyuap kejaksaan sebesar Rp 110 juta itu semua hanya tuduhan alias fitnah untuk merusak nama baik klien kami, dan kami yakin pihak kejaksaan tentu tidak akan diam terkait hal ini karena menyangkut nama baik institusi,” tutupnya.
Redaksi