
OKEKABAR.COM, KONAWE – Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu Kabupaten Konawe menggelar diskusi pengawasan partisipatif pada Jumat (26/8/2022).
Diskusi yang berjudul “Peningkatan Kapasitas Alumni SKPP Sulawesi Tenggara” ini juga turut dihadiri oleh Komisioner Bawaslu Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai pembicara.
Dalam arahannya Ketua Bawaslu Sultra, Hamiruddin Udu mengatakan, Bawaslu melihat harus ada keterlibatan masyarakat dalam pengawasan Pemilu maupun Pilkada.
“Kemarin Sultra surveinya cukup tinggi politik uang, politisasi SARA, bentuk kecurangan lain misalnya ketidaknetralan PNS,” kata Hamiruddin.
Ia menambahkan, ini menjadi momen untuk membangkitkan kembali semangat alumni SKPP atau
Sekolah Kader Pengawas Partisipatif ikut mengawal, proses penyelengaaran Pemilu yang telah dimulai.
Pemilu 2024 ini melibatkan semua elemen bangsa karena kita akan memilih Presiden, DPR, serta Bupati dan Gubernur. Selain itu, kata Hamiruddin Udu, peningkatan kapasitas pengawasan ini juga untuk mencegah terjadinya pemilihan yang transaksional.
Olehnya itu, ini berdampak pada integritas yang terpilih pada pesta demokrasi mendatang. Diharapkan, dengan keterlibatan publik untuk ikut mengawal ini, cost politik bisa kita tekan.
“Harapannya kemarin setelah kita kader kemarin, dia langsung mentransfusikan pengetahuannya kepada orang-orang sehingga ini berjalan kayak jejaring,” tambahnya.
Hamiruddin Udu menjelaskan, dalam diskusi ini pihaknya mendorong agar para peserta kalangan anak muda, mahasiswa, dan kader SKPP berorientasi kepentingan rakyat.
“Kalau mau meningkatkan kesejahteraan kita kawal bersama ini Pemilu sehingga pemimpin yang terpilih adalah yang memiliki kompetensi dan berpihak terhadap rakyat,” tandasnya.
Editor: Redaksi