OKEKABAR.COM, KONAWE – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar seminar rencana pembangunan industri, di salah satu hotel Nugraha di Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe, Selasa (28/9/2021).

Seminar ini dihadiri oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, camat dan stakeholder.

Kepala Dinas Perindag dan Koperasi Konawe, Jahiudin menjelaskan, pihaknya melakukan seminar tentang rencana pembangunan industri di Kabupaten Konawe.

“Dari sisi positifnya terutama kita coba akan membuatkan penguatan utamanya dari para pelaku investor, supaya ada kepastian hukum berdasarkan Undang-undang tentang peraturan kementrian perindustrian tentang rencana pembangunan industri di Kabupaten Konawe,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, agar pelaku investor bisa bersinergi mulai dari pemerintah provinsi dengan pemerintah pusat.

“Hasil seminar  tersebut kita akan buatkan dokumen,  kemudian kita buatkan peraturan daerah,” tuturnya, usai kepada awak media , Selasa (28/8/2021)

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Konawe telah mengusulkan melalui Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Konawe.

BACA JUGA  Presiden Jokowi Apresiasi Inisiatif Pendanaan Pembangunan yang Dilakukan BLUD RS Konawe

“Jadi, bagusnya kalau ada pemerintah daerah khususnya yang mengatur tentang urusannya industri besar,  apalagi yang akan beroperasi di Kecamatan routa,” tuturnya.

Ia menambahkan, rencananya bakal dibuatkan klaster masing-masing kecamatan andalan industri di daerah tersebut.

“Yang kita sematkan dalam hati utamanya industri besar, kalau terkait dengan perdanya sekarang kan baru seminar awal bagi teman-teman OPD,Camat hasil hari ini, kami akan serahkan kepada pimpinan dalam hal ini Bupati, Sekda dan di DPRD untuk kita buatkan rancangan perdanya ini masih tahap awal kita buat perencanan di 2022,” cetusnya.

Katanya, meski dalam situasi pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi ini masih berjalan dengan baik. Meski dibeberapa Industri kecil menengah sedikit macet.

“Kalau yang macet hampir rata-rata dari jumlah industri menengah itu ada sekitar 263. Jadi,  yang macet itu sekitar 154. Akibatnya pertama karena dia punya bahan bakunya yang kesulitan,” pungkasnya

Editor: Redaksi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here