
OKEKABAR.COM, KONAWE – Dibalik penangkapan Direktur Utama (Dirut) PT Roshini, Lily Sami oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Konawe Senin (9/10/23), ada tindakan menghalang-halangi kerja wartawan yang dilakukan oleh pihak PT Roshini.
Dimana hal tersebut yang merupakan tindakan melawan hukum yang diatur dalam Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Wartawan yang mendapatkan tindakan tersebut adalah Syahnal seorang Jurnalis Media Online LintasSultra.com.
Awalnya Syahnal yang mendapatkan informasi penangkapan DPO Kejari Konawe, yaitu Lily Sami langsung menuju ke Kejari Konawe untuk melakukan peliputan.
Namun saat akan mengambil gambar proses DPO tersebut masuk kedalam mobil untuk dibawah ke Lapas Perempuan Kelas III Kendari, Wartawan tersebut dihalang-halangi oleh beberapa orang agar tidak mengambil gambar Lily Sami saat akan dimasukkan kedalam mobil.
“Saya ambil gambar dia tunjuk-tunjuk saya jangan ambil gambar, bahkan dia tutup Camera HPku waktu saya ambil gambar itu,” katanya.
Lanjut pria yang akrab disapa inal, dirinya sempat saling dorong antara orang yang menghalangi kerja wartawan. Namun segera pihak Kepolisian yang melakukan pengamanan dan pihak Kejari Konawe untuk menegur orang tersebut untuk tidak menghalangi wartawan.
“Ternyata yang halangi saya itu bukan Polisi dan bukan Jaksa juga. Setelah saya cari info dia itu pihak dari PT Roshini. Olehnya itu atas tindakan tersebut saya akan melapor di Mapolres Konawe atas tindakan menghalangi kerja-kerja wartawan, karena kerja kami ini dilindungi oleh Undang-undang,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT Roshini, Lily Sami merupakan terpidana atas perkara tindak pidana membangun dan mengoperasikan tersus tanpa izin dari Menteri Perhubungan (Menhub) sebagaimana dimaksud dalam pasal 104 ayat (2) sebagaimana dalam dakwaan kedua pasal 299 UU RI nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran.
(Rls).