Konawe  

Siswa Kembali Belajar Mulok di Sekolah, DPRD Konawe Beri Apresiasi Kepada Dikbud

banner 120x600
banner 468x60

OKEKABAR.COM, KONAWE – Pelajaran Muatan Lokal (mata pelajaran karakteristik dan kearifan lokal di daerah) pada kurikulum merdeka kembali di ajarkan. Sehingga peserta didik punya ruang kembali untuk belajar budaya.

Anggota DPRD Konawe, Sekaligus Ketua Lembaga Adat (LAT) Konawe Abdul Ginal Sambari mengapresiasi adanya mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) yang kembali diajarkan pada tingkatan pendidikan.

banner 325x300

Ia harapkan dengan belajar itu generasi muda bisa mengetahui dan memahami budaya dan tradisi suku tolaki.

Pelajaran Muatan lokal kembali diajarkan sejak penerapan kurikulum merdeka, dimana daerah diberikan kewenangan untuk memasukkan pelajaran muatan lokal berdasarkan karakteristik dan kearifan lokal di daerahnya

Katanya kenapa penting memasukkan mapel muatan lokal, karena saat ini generasi muda terasa malu menggunakan bahasa Tolaki dan bahkan ada beberapa anak tidak memahami bahasa Tolaki, sehingga bahasa Tolaki mulai pudar dikalangan generasi Z.

“Mengharapkan anak didik kita dapat memahami bahasa tolaki dengan baik,” katanya saat diwawancarai di ruang kerjanya (24/01/2023)

Oleh karena itu pihaknya sangat mengapresiasi pelajaran muatan lokal yang kembali diajarkan. Karena sejak 2018 lalu DPRD telah membuat Peraturan daerah (perda) nomor 16 tentang pelestarian budaya suku Tolaki.

Dengan pembuatan Perda, pihaknya mengatakan bahwa anggota DPRD Konawe mengharapkan generasi muda kembali terpanggil untuk melestarikan budaya Tolaki yang sudah mulai pudar dikalangan generasi Z.

“Siapa lagi kalau bukan kita yang melestarikannya,” katanya

Selain di dunia pendidikan, pihaknya juga mengharapkan agar masyarakat atau organisasi kebudayaan serta komunitas budaya untuk melakukan pelatihan budaya.

Pelatihan yang akan diberikan seperti membawa acara perkawinan seperti pabitara, buutobu, tolea (mereka yang menjalankan/berbicara pada adat pernikahan), selain itu DPRD juga memberikan dukungan anggaran seperti honor pada pabitara yang ia akui walaupun nilainya masih kecil.

“Nanti kita berikan honor pada petugas adat,” tutupnya.

Penulis: Hiswan
Editor: Redaksi

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *