
OKEKABAR.COM, KONAWE – Menyoal polemik mengenai mahalnya sewa fasilitas di wisata Pantai Toronipa di Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga dugaan keberadaan premanisme di lokasi wisata sempat ramai diperbincangankan masyarakat beberapa waktu lalu.
Sempat viral di media sosial, berbagai sumber menyebutkan, selain biaya sewa fasilitas yang mahal, biaya masuk di kawasan wisata Pantai Toronipa itu berdasarkan mood dari petugas.
Untuk biaya kendaraan roda empat (mobil) itu sebesar Rp 50 ribu, dan kendaraan roda dua (motor) Rp 20 ribu, itu di luar dari biaya parkir di lokasi wisata.
Sementara untuk sewa Gazebo itu dibandrol dengan harga Rp 500 ribu. Tidak sampai di situ, gelar tikar sendiri saja di pasir itu dipungut biaya hingga Rp 200 ribu dan itu diduga sebagai pungutan liar (Pungli) yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Konawe Jahiuddin, S.Sos, M.Si mengatakan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe hanya menangani biaya masuk di lokasi wisata Pantai Toronipa.
“Kami sudah turun mengecek secara langsung. Tidak ada premanisme, yang jaga semua petugas resmi,” tegas Jahiuddin saat ditemui awak media, Kamis 22 Desember 2022.
Terkait masalah sewa Gazebo hingga Rp 500 ribu, Jahiuddin menyebut pihaknya tidak dapat melakukan intervensi. Karena kata dia, Pemda Konawe tidak punya andil dalam pembuatan Gazebo tersebut.
“Yang bikin itu Gazebo adalah masyarakat. Jadi tidak ada hak Pemda untuk mengintervensi bilang harus turun atau harus naik. Tak ada andil pemda di situ,” ungkapnya.
“Kalau ada pengunjung merasa keberatan, tidak usahlah pakai Gazebo. Kenapa kalau bentang tikar sendiri, itu lebih baik,” sambungnya.
Meski demikian, Jahiuddin mengaku telah menyampaikan kepada semua masyarakat yang menyewakan jasa di lokasi wisata Pantai Toronipa untuk tidak melakukan pungli karena akan berdampak pidana.
“Kalau ditemukan ada praktik pungli, itu akan diproses hukum,” ujarnya.
Menurut mantan Kadis Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi ini, ke depan Pemda Konawe akan mengatur lebih rinci lagi terkait pengelolaan objek wisata termaksud Wisata Pantai Toronipa.
“Kedepan, semua kegiatan yang ada di lokasi permandian Pantai Toronipa itu akan diatur lebih khusus. Tapi sekarang, semua fasiltas yang ada di dalam itu masyarakat yang bikin sendiri. Jadi tidak bisa kita pergi intervensi bilang jangan terlalu mahal disewakan karena mereka yang punya kewenangan,” pungkasnya.
Editor: Redaksi