Banggar DPRD Konawe Menambah Anggaran Kesehatan untuk Pengobatan Gratis Warga

Ketua DPRD Konawe, Dr. Ardin yang juga menjabat Ketua Badan Anggaran Dewan Konawe. Foto: Ist

OKEKABAR.COM, KONAWE – Alokasi Dana bantuan untuk masyarakat Konawe yang kurang mampu yang diperuntukan untuk berobat secara gratis di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit (RS) Konawe, yang dianggarkan melalui APBD Perubahan tahun 2022 mencapai Rp 1,5 muliar.

Ketua DPRD Kabupaten Konawe, Dr. Ardin yang juga Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Konawe mengatakan dalam rapat pembahasan APBD Perubahan 2022 dana yang diajukan oleh pemerintah sebelumnya Rp 500 juta dan setelah perubahan, menambah anggaran sebesar Rp 250 juta dengan total Rp 750 juta,

Politisi PAN Konawe itu menambahkan, bahwa Badan Anggaran DPRD Konawe menambah anggaran ini dianggap penting, mengingat karena melihat pentingnya program ini pihaknya menambahkan lagi sebesar Rp 750 juta dengan total keseluruhan sebesar Rp 1,5 miliar.

Menurutnya, program ini sangat penting untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam hal memperoleh layanan kesehatan secara gratis. Yang dialokasikan melalui BLUD RS Konawe yang bersumber dari APBD Perubahan.

“Karena pentingnya program ini, maka kita mengalokasikan anggaran hingga Rp 1,5 Miliar dalam APBD perubahan ini, dan semoga dengan penambahan anggaran tersebut dapat membantu masyarakat konawe yang tidak mampu dalam menerima pelayanan kesehatan dari pemerintah ” ungkap politisi senior PAN itu, Jum’at (9/9/2022).

Untuk diketahui, salah satu bentuk pelayanan yang luar hasil kolaborasi pihak RS dan Pemkab Konawe yang saat ini sudah sementara berjalan yang diberikan RS tersebut adalah pelayanan gratis untuk warga tak mampu dan tak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS)/BPJS Kesehatan.

Direktur BLUD RS Konawe, dr. Agus Lahida saat diwawancara awak media beberapa waktu lalu. Foto: Ist

Sementara itu, Direktur Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit (RS) Konawe, dr. Agus Lahida mengapresiasi penamabahan anggaran tersebut.

Ia menyebut, masyarakat berpenghasilan rendah di Konawe tak perlu risau memusingkan urusan administrasi saat menjalani perawatan medis di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit (RS) Konawe.

Katanya, asalkan benar-benar warga miskin, pihak RS Konawe bersedia menggratiskan seluruh biaya pengobatan pasien. Manajemen BLUD RS Konawe menyiapkan tiga alternatif tanggungan pembiayaan untuk memfasilitasi miskin dalam mengakses layanan kesehatan.

dr Agus Lahida mengatakan, pihaknya memang lebih mengedepankan aspek pelayanan bagi masyarakat. Siapapun masyarakat yang datang berobat di RS Konawe, harus mendapatkan pelayanan secara optimal. Persoalan pasien tersebut mempunyai jaminan kesehatan atau tidak, sebutnya, hal itu menjadi urusan belakangan.

“Intinya kita layani dulu. Kata kuncinya disitu. Kalau misalnya pasien tersebut sudah mau pulang namun tak punya uang untuk membayar, maka kita carikan solusi lewat beberapa alternatif,” ujar dr Agus Lahida saat diwawancara beberapa waktu lalu.

DPRD dan Pemkab Konawe setujui anggaran perubahan tahun 2022. Foto: Ist

dr Agus Lahida menuturkan, ada tiga alternatif penanganan yang disiapkan guna memfasilitasi pasien kurang mampu yang berobat di BLUD RS Konawe. Yakni, melalui tanggungan dana Konawe Gemilang, donasi sedekah seribu sehari, ataupun ditaktisi lewat program inovatif kitapeduli.com. Dirinya menjelaskan, untuk mendapatkan tanggungan biaya pengobatan lewat dana program Konawe Gemilang, pasien tersebut mesti warga miskin yang memang sudah tidak bisa terklaim lewat BPJS atau KIS. Dana Konawe Gemilang yang disiapkan pemerintah kabupaten (pemkab) ditahun 2022, yakni sebesar Rp 500 juta. Hanya saja, duit itu sudah 100 persen terserap dalam waktu enam bulan saja.

“Untungnya ada lagi tambahan dana dari pemkab Konawe sebesar Rp 200 juta. Kita juga minta diporsikan lagi dana Konawe Gemilang lewat anggaran perubahan nanti,” bebernya.

Lanjut dr Agus, manakala pembiayaan pasien miskin tidak mampu ditalangi lewat dana Konawe Gemilang, pihaknya menyiapkan alternatif kedua. Yakni, ditanggung lewat dana program kitapeduli.com yang dijalankan via media sosial (medsos). Program inovasi kitapeduli.com, sambungnya, tidak memiliki pagu anggaran sebab dihimpun dari dana masyarakat secara online.

“Kalau untuk kitapeduli.com, begitu masuk RS Konawe langsung sampaikan bahwa kami ini orang tidak mampu. Maka, kita akan mengambil data dan foto pasien, untuk selanjutnya berkoordinasi dengan grup kitapeduli. Kemudian disurvei dan hasilnya dirembug-kan kembali di grup tersebut apakah memang layak dibantu atau tidak,” ungkapnya.

Ia menambahkan, adapun jika dua alternatif tersebut masih belum mampu mengakomodasi biaya perawatan pasien miskin, BLUD RS Konawe masih punya skema terakhir. Yakni, ditanggung lewat uang donasi sedekah seribu sehari. Duit itu, sebutnya, seyogyanya berasal dari pihak eksternal yang dihimpun melalui kotak-kotak sumbangan yang berada di beberapa sudut RS Konawe. Untuk internal, donasi seribu sehari tersebut juga diwajibkan bagi sekira 800-an pegawai BLUD RS Konawe.

“Bentuk jaminan pembiayaannya mencakup semua jenis perawatan kesehatan. Termasuk operasi juga kita biayai asal memang pasien tersebut benar-benar masyarakat susah alias tidak mampu. Itu dibuktikan dengan surat keterangan (suket) dari desa/kelurahan setempat. Kami juga survei terlebih dahulu untuk memastikan bahwa memang pasien itu layak mendapat tanggungan biaya kesehatan dari BLUD RS Konawe,” tutupnya.

Editor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *