OKEKABAR.COM, KONAWE – Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Hukum Komisariat Universitas Lakidende Cabang Konawe menggelar kegiatan Masa penerimaan anggota baru atau Mapaba.
Mapaba adalah wadah atau proses kaderisasi pertama atau masa orientasi PMII kepada mahasiswa sebagai langkah awal dan wajib untuk masuk menjadi anggota PMII.
Kegiatan Mapaba itu dilaksanakan gedung aula di SPP-SPMA Wawotobi ini terhitung sejak pembukaan tanggal 12 hingga 14 November 2021, Dengan mengusung tema (Membentuk Insan Pergerakan yang progresif dan Militan yang berlandaskan Ahlusunnah Waljamaah).
Dalam pantauan media okekabar.com kegiatan itu berlangsung lancar dan meriah. Yang dihadiri oleh Sekretaris Mabinda PKC PMII Sultra Abdul Haris Wally, Wakil Ketua PCNU Konawe Ustad Efendi, Komisioner Bawaslu Konawe, Komisioner KPU Konawe, Kapolsek Wawotobi, Wakil Rektor III Unilaki, Ketua Prodi FIA Unilaki, Ketua KAI Konawe dan perwakilan organisai kepemudaan (OKP), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan HMJ yang ada di kabupaten Konawe.
Dalam acara tersebut dibuka secara resmi oleh Abdul Haris Wally selaku Sekretaris Mabinda PKC PMII Sultra yang juga merupakan representasi kader PMII Sultra di Nasional.
Ketua Majelis Pembina Komisariat Ramdhan Riski Pratama, SH mengatakan, Mapaba merupakan agenda rutin dilakukan sebagai bentuk kaderisasi pengurus PMII Komisariat Lakidende.
Menurutnya, kegiatan itu juga dilakukan karena posisi strategis dan pentingnya peran dan fungsi mahasiswa sebagai agent of change.
Dimana, kata Ramdhan, mahasiswa yang notabenenya adalah agen perubahan diharapkan mampu melakukan inovasi dan kreativitas dalam melakukan perubahan yang positif.
Perubahan tersebut dapat diraih apabila mahasiswa mempunyai wadah untuk menyalurkan potensi diri, minat bakat dan sebagainya.
“Wadah itu salah satunya adalah PMII,” singkat Ramdhan.
“Maka sangat penting bagi mahasiswa untuk dapat berorganisasi di luar kampus. Selain untuk belajar, menggali potensi diri, menambah ilmu pengetahuan dan wawasan hal ini juga dapat memperluas jaringan dan sahabat,” imbuh Lawyer Muda yang biasa disapa Rambose itu.
Dikatakannya, PMII adalah organisasi Kader yang berideologikan Ahlussunnah Wal Jama’ah dan berasaskan Pancasila.
Menurutnya, PMII adalah tempat yang tepat bagi mahasiswa untuk belajar tentang nilai-nilai keislaman dan kebangsaan serta PMII mampu mencegah faham-faham radikal yang akan mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Rapublik Indonesia (NKRI).
“Saya berterimakasih kepada panitia pelaksana kegiatan Mapaba ini karena mengangkat tema (membentuk insan pergerakan yang progresif dan militan berlandaskan Ahlussunnah Waljamaah), hal ini mengingatkan kita untuk terus waspada serta tidak mudah lengah dengan ideologi-deologi yang selalu mengatasnamakan agama tapi sifatnya merongrong kedaulatan bangsa, karena banyak sekali mahasiswa yang punya semangat membela agama yang sangat tinggi tapi salah memilih tempat dan guru pengajian sehingga sedikit-sedikit T
thogut, sedikit-sedikit syirik, haram dan bahkan ekstrimnya menghalalkan darah sesama kaum muslimin. untuk itu Kader Kader PMII harus lebih progresif dan militan dalam membumikan Islam Ahlusunnah Waljamaah,” terang Mantan Ketua PC PMII Konawe 2015-2017.
Editor: Redaksi