
OKEKABAR.COM, KONAWE – Dalam acara kegiatan penyerahan sertifikat redistribusi tanah Objek Reforma Agraria tahun 2021 oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo secara virtual.
Sebanyak 571 sertifikat tanah diserahkan secara simbolis kepada warga oleh Bupati Konawe Saiful Kery Konggoasa, di aula Kantor Bupati Konawe, Rabu (22/8/2021).
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya melalui virtual mengatakan, pemerintah tidak ingin ada konflik agraria yang terjadi di masyarakat.
“Saya berharap dengan adanya program tersebut, masyarakat punya landasan hukum atas hak tanah yang dimiliki. Demikian juga dengan para pengusaha, punya kepastian hukum atas tanah yang hendak digunakan,” tuturnya.
Selan itu, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, sangat mengapresiasi program sertifikasi tanah yang menjadi prioritas Presiden Ir. Joko Widodo.
Ia meminta, BPN melihat kembali masalah tanah yang ada di Kecamatan Routa.
“Saya sempat mendapatkan informasi kalau ada yang jual Surat Kepemilikan Tanah (SKT) ribuan hektar. Tolong dicek jangan sampai ada oknum-oknum yang bermain disana,” terangnya.
Kepala BPN Konawe, Muhammad Rahman mengatakan, jumlah tanah yang akan disertifikasi dalam program sertifikasi gratis tahun 2021, sebanyak 1000 bidang.
“Untuk Lahannya tersebar di Kecamatan Abuki dan Tongauna. Di Abuki ada lima desa, yakni Anggoro (106), Asolu (150), Epeea (76), Punggaluku (141), Kasuwura Indah (118). Sedangkan di Tongauna, di Desa Nambeaboru (290),” pungkasnya.
Pada penyerahan kali ini lanjut Rahman, pihaknya baru menyerahkan 571 sertipikat. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh 30 warga.
“Sisa sertipikat yang 429 akan diserahkan dua bulan ke depan. Target November sudah kelar,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu warga Desa Epea yang mendapatkan sertifikas tanah Parni mengatakan, sangat bersyukur sebab dirinya bisa mendapatkan sertifikat tanah secara gratis.
“Saya berharap untuk kedelannya bisa ditambah lagi, karena ini yang dapat sertifikat masih kurang masih ada tanah-tanah yang belum mendapatkan sertifikat,” tutupnya
Editor: Redaksi