Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) kembali dijabat Prof Dr Muhammad Zamrun Firihu, untuk kedua kali Periode 2021-2025. Foto: Istimewa

OKEKABAR.COM, KENDARI – Hasil pemilihan Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) kembali dijabat Prof Dr Muhammad Zamrun Firihu, untuk kedua kali Periode 2021-2025.

Pemilihan berlangsung di Aula Sport Centre Universitas Halu Oleo (UHO), Rabu (16/6/2021).

Muhammad Zamrun Firihu memperoleh suara sebanyak 121 suara. Buyung Sarita sebanyak 26 suara dan Jamhir Safani sebanyak 21 suara dengan total suara sebanyak 168 suara.

Sedangkan pelantikan Rektor UHO itu diperkirakan sebelum 18 Juli 2021.

Karena masa berakhirnya tugas dari Rektor Muhammad Zamrun pada 18 Juli 2021.

“Jadi sebelum tanggal 18 Juli 2021 sudah harus dilantik, karena kalau lewat dari tanggal itu, berarti ada kekosongan,” ucap Ketua Senat UHO, Takdir Saili saat Konferensi Pers dihadapan awak media.

Takdir Saili menyatakan tahapan pemilihan rektor untuk menghasilkan 1 orang Calon Rektor.

“Hasil pemungutan suara, anggota senat seluruhnya jumlahnya 113 orang. 1 orang meninggal dunia dan belum sempat ada pergantian, 2 orang sakit. 1 orang terlambat, 2 orang yang sakit, yakni Prof. Usman dan Ibu Dr. Rahayu. Sedangkan Dr. Saifudin terlambat setelah penetapan. Jadi jumlah suara senat itu hanya 109 orang,” ucapnya.

Adapun jumlah suara kementerian, Ketua Senat UHO menyatakan dari hasil penghitungan, konversinya 35 per 65 kali 109 suara senat.

“Kita dapatkan hasil sebanyak 59,23 suara dan kita bulatkan sebanyak 59 suara,” ujar Takdir.

Sosok Muhammad Zamrun Firihu

Sebelumnya Prof Dr Muhammad Zamrun Firihu adalah Rektor UHO yang hampir digugurkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia/ Kemenristekdikti RI.

Rektor UHO periode 2017-2021, Prof Muhammad Zamrun Firihu kembali diisukan plagiarisme.

Karya tulisnya yang disebut hasil plagiat adalah bersubjek pada karya berjudul Fast Drying of Cocoa Beand by Using Microwave.

Ia disebut meniru karya ilmiah berjudul 2.45 GHz Miscrowave Drying Of Cocoa Bean.

Prof Muhammad Zamrun merupakan satu dari tujuh bakal calon yang sebelumnya sudah dinyatakan lolos berkas pada Pemilihan Rektor Universitas Halu Oleo atau Pilrek UHO.

Berikut fakta tentang Prof Muhammad Zamrun Firihu.

  1. Rektor UHO periode 2017 – 2021

Pria kelahiran 22 April 1972 di Kabupaten Muna ini terpilih sebagai Rektor UHO periode 2017 – 2021.

Pada tahun 2016 lalu, proses tahapan pemilihan Rektor UHO sempat mengalami penundaan berkali-kali, karena masalah keanggotaan senat.

BACA JUGA  Dewan Angkat Bicara Soal Kasus Halima Korban Penipuan Pembebasan Lahan Jalan Iner Ring Road

Barulah pada Februari 2017 lalu, tahapan pemilihan Rektor UHO kembali digelar.

Saat itu, Muhammad Zamrun bertarung dengan bakal calon lainnya yaitu Nurlansi, La Rianda, La Sara, Muhammad Zamrun, Buyung Sarita, dan La Ode Aslan.

Mereka lolos tahapan seleksi berdasarkan kelengkapan berkas, serta ketepatan waktu pengumpulan berkas.

Pada 16 Maret 2017 dilakukan penjaringan bakal calon Rektor UHO.

Ada tiga nama yang resmi menjadi calon Rektor UHO, yakni Muhammad Zamrun, Buyung Sarita, dan La Sara.

Setelahnya, pemilihan pada 16 Juni 2017, Zamrun mengantongi 71 suara, disusul dua kandidat lainnya, masing-masing Buyung Sarita dengan 61 suara dan La Sara dengan 16 suara.

  1. Guru Besar bidang Ilmu Fisika

Tahun 2017, tepatnya tanggal 25 Agustus, Prof Muhammad Zamrun Firihu resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Fisika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Halu Oleo.

Pengukuhan dalam Rapat Senat Terbuka digelar di Gedung Auditorium Mokodompit Universitas Halu Oleo.

Muhammad Zamrun membawakan Orasi Ilmiah berjudul, Formalisme Penggandengan Channel : Teori, Metode Numerik dan Aplikasi pada Reaksi Nuklir antar Inti Atom.

Prof Muhammad Zamrun Firihu menjadi Guru Besar ke-66 sekaligus menjadi Guru Besar Termuda dalam lingkup Univerisitas Halu Oleo.

  1. Diterpa isu plagiasi setelah terpilih jadi Rektor UHO pada tahun 2017

Sebagaimana diketahui, pada pemilihan rektor sebelumnya, pada 2016 lalu, isu plagiarisme juga menerpa Prof Muhammad Zamrun Firihu.

Meski demikian ia tetap keluar sebagai pemenang pada pemilihan Rektor UHO periode 2017 – 2021.

Saat itu, beberapa orang melapor ke kementerian terkait, tentang plagiarisme yang dilakukan Prof Muhammad Zamrun lewat karya tulisnya.

Ada satu indikasi dari plagiarisme itu, yakni, Prof Muhammad Zamrun yang sempat tidak lulus, belakangan menjadi guru besar ilmu fisika.

Ada yang menyebut jika karya tulis Prof Muhammad Zamrun merupakan hasil plagiat dari karya tulis yang telah dipublikasikan sebelumnya.

Menurut Prof Muhammad Zamrun, persoalan yang dialamatkan kepadanya wajar terjadi.

Ia menambahkan, semua orang bisa saja dituduh sebagai pencuri, tetapi belum tentu hal itu merupakan kebenaran.

“Namanya orang diduga itu siapa saja bisa, saya bisa duga anda seorang pencuri, intinya saya bisa duga anda perampok,” ujarnya. (*)

Reporter: P5

Editor: Redaksi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here