OKEKABAR.COM, KOLAKA TIMUR – Proyek strategis nasional Bendungan Ladongi di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra), siap diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada September 2021 mendatang.
Bendungan Ladongi diproyeksikan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Koltim khususnya dibidang pertanian dan pengembangan energi sumber daya alam (ESDA).
Bendungan Ladongi merupakan satu diantara 17 Bendungan strategis Nasional yang akan diresmikan presiden Jokowi selama tahun 2021 ini.
Berikut Telisik.id sudah merangkum sejumlah fakta dari proyek Strategis Nasional Bendungan Ladongi.
- Bendungan Ladongi menelan APBN 1,12 Triliun
Chaeruddin C. Maddi, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV, mengatakan bahwa Bendungan Ladongi menghabiskan dana APBN sebesar Rp1,12 triliun. Rencananya, bendungan akan segera rampung di akhir bulan September ini. Hingga kini, progres pengerjaannya telah mencapai 96 persen.
- Pengerjaan proyek berlangsung selama 6 tahun
Proyek strategis nasional bendungan Ladongi pertama kali mulai dibangun sejak tahun 2016 lalu hingga saat ini. Menurut informasi bendungan Ladongi memang ditargetkan rampung 2021.
“Progres Bendungan Ladongi yang dibangun sejak 2016 itu akan diresmikan langsung Presiden Joko Widodo,” kata Chaeruddin C. Maddi, Jumat (10/9/2021).
- Bendungan Ladongi satu dari 17 proyek nasional yang bakal diresmikan Jokowi
Bendungan Ladongi merupakan salah satu dari 17 bendungan proyek strategi nasional di Indonesia yang akan diresmikan sendiri oleh presiden Jokowi, seperti bendungan Way Sekampung di Pringsewu, Lampung, dan Bendungan Karalloe di Gowa, Sulawesi Selatan, yang telah diresmikan Presiden.
- Bendungan Ladongi dirancang guna menahan aliran Sungai Ladongi
Bendungan Ladongi dirancang untuk menahan aliran Sungai Ladongi yang selama ini belum dimanfaatkan optimal dengan kapasitas daya tampung 45,2 juta Meter kubik dan luas genangan serta area sabuk hijau sebesar 246,13 hektare.
- Bendungan Ladongi mampu meningkatkan sektor pertanian Koltim
Selain menahan aliran sungai terlebih ketika musim hujan, bedungan tersebut juga berfungsi menyalurkan air saat musim kemarau guna mencegah terjadinya kekeringan pada areal persawahan, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi pertanian di daerah tersebut.
Air yang tertampung dalam bendungan itu pun akan mengairi areal persawahan dengan layanan irigasi seluas 3.604 hektare secara berkelanjutan di Kolaka Timur.
“Jika bendungan ini telah diresmikan fungsi dan penggunaannya, maka akan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar dan Koltim pada umumnya,” ungkap Bupati Koltim, Andi Merya Nur.
Manfaat lain Bendungan Ladongi adalah sebagai sumber air baku sebesar 0,12 meter kubik/detik, serta potensi sumber pembangkit energi listrik sebesar 1,3 megawatt (MW), dan pariwisata yang dapat menumbuhkan ekonomi lokal.
- Mengendalikan debit air demi cegah banjir
Bendungan Ladongi tidak hanya sekadar untuk pertanian di Kolaka Timur, tetapi juga berfungsi sebagai pengendali banjir di wilayah hilir Sungai Ladongi dengan menahan air yang berlimpah saat musim hujan yang diperkirakan sebesar 132,25 meter kubik/detik.
Editor: Redaksi