OKEKABAR.COM, KONAWE – Pemerintah Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe menggelar simulasi evakuasi bencana gempa bumi. Bertempat di halaman Kantor Bupati Konawe, Rabu (20/11/2024).
Turut hadir, Ketua DPRD Konawe Made Asmaya, Sekda Konawe Perdinand Sapan serta Kepala OPD lingkup Pemda Konawe.
Simulasi ini dalam upaya mengedukasi kesiapsiagaan masyarakat menghadapi terjadinya bencana alam ini dengan melibatkan ratusan peserta berasal BPBD, Dinas Damkar, TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan PMI.
Dalam sambutannya Pj Bupati Konawe Stanley menyampaikan simulasi ini merupakan penanganan penanggulangan bencana dan penguatan kelembagaan bencana di kabupaten Konawe.
“Saya mengucapkan dan mengapresiasi atensi dari panitia penyelenggara bencana ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, PJ Bupati Konawe menyampaikan
bahwa BPBD ini adalah lembaga non departemen yang didirikan dan dibentuk dalam Perpres nomor 83 tahun 2005 yang mana pada saat itu lembaga ini sifatnya satuan pelaksana tugas.
“Namun perpres nomor 8 tahun 2008 penanganan bencana yang ada didaerah ini menjadi tugas pemerintah kabupaten dalam hal ini Bupati atau walikota atau gubernur yang mana dalam menjalankan tugas didalam penanggulangan bencana didaerah Bupati dibantulah oleh kepala BPBD dalam hal ini masing-masing kabupaten,” ujarnya.
Ia mengatakan pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan dan respon terhadap berbagai potensi yang mungkin terjadi.
“Secara fotography kabupaten konawe melihat secara periodik banyak terjadi bencana-bencana seperti banjir, gempa bumi, sehingga penanganan bencana ini perlu kita lakukan,” kata Stanley.
Dalam kesempatan ini, Pj bupati konawe berharap dalam rangka penanganan bencana BPBD harus melakukan upaya-upaya yang sangat ril dimana titik-titik lokasi kemungkinan terjadinya bencana gempa bumi dan banjir.
“Sehingga, ada namanya unsur pentahelix atau kolaborasi lima unsur yang terdiri dari Pemerintah yang tergabung dalam Forkopimda, kemudian Swasta, akademisi, Pers, dan mahasiswa,” imbuhnya.
Olehnya, lanjut Pj Bupati konawe dari lima unsur tersebut bisa memetakan dan menjelaskan jenis bencana apa saja dan dititik-titik mana saja bencana alam kemungkinan terjadi.
“Dengan adanya simulasi Penanggulangan bencana ini bisa memberikan kontribusi peran kita semua terhadap masyarakat Kabupaten Konawe,” terang Stanley.
Ia berharap dalam acara simulasi ini bisa berjalan optimalkan dan maksimal, sehingga kita bisa menyerap pengetahuan soal penanganan pasca bencana.
Diketahui, dalam simulasi ada beberapa skenario yang disiapkan pihak panitia, dimana ada peringatan dari BMKG telah terjadi gempa 7,0 Scr di kecamatan unaaha, lalu masyarakat melaporkan kejadian tersebut kekantor BPBD.
Setelah menerima laporan kelaksa BPBD langsung menugaskan TRC untuk melakukan kaji cepat atau Rapid Assesment dengan menurunkan tim evakuasi.
Saat melakukan evakuasi terlihat beberapa korban yang terdampak gempa bumi dengan mengalami luka berat, luka ringan hingga meninggal dunia yang terdiri dari anak-anak, ibu hamil, disabilitas dan ibu hamil. Tak hanya itu, saat evakuasi Pj Bupati Konawe Stanley, Ketua DPRD Konawe, Sekda Konawe ikut terlibat langsung dalam proses evakuasi gempa bumi dalam simulasi tersebut.
Kemudian, untuk hasil laporan kalaksa Pj Bupati konawe Stanley memerintahkan Sekda untuk mengadakan rapat dengan stack holder untuk penetapan status kejadian bencana gempa bumi.
Editor: Redaksi