Kabid Dikbud Diknas Konawe, Andang Masnur (kanan) melihat para belajar budaya tolaki.

OKEKABAR.COM, KONAWE – Gerakan Seniman Masuk Sekolah atau GSMS sebuah program yang dijalankan Bidang Kebudayaan Dinas Dikbud Konawe fokus pada pelestarian Budaya Konawe.

Adalah Kinoho sebuah jenis sastra lisan Tolaki yang kini jarang terdengar di masyarakat. Kinoho adalah seni berbalas pantun atau nyanyian rakyat dalam Bahasa Tolaki.

Kinoho kini jarang disebut tidak seperti sua-sua dan anggo yang sejenis termasuk dalam sastra lisan Tolaki.

Kepala Bidang Kebudayaan Andang Masnur selaku PIC (Person in Charge) GSMS Konawe menjelaskan bahwa Kinoho ini masuk dalam salah satu garapan dari seniman yang akan ditampilkan dalam bentuk dramatisasi.

“Hari ini kami berkesempatan langsung melihat proses latihan siswa-siswi SMP N Satap 1 Kapoiala dalam menggarap Dramatisasi Kinoho ini”,kata Andang.

Kata Andang, GSMS di Konawe fokus mengenalkan seni dan budaya yang berkaitan dengan local wisdom atau kearifan lokal masyarakat Tolaki.

Yasmud Guru SMP N 1 Satap Kapoiala yang merupakan asisten seniman menjelaskan bahwa konsep ini diangkat bersama dengan Irawan Tinggoa (Iwan Comcom) seniman yang di tempatkan di sekolah tersebut sebagai sebuah wujud keresahan akan kurang familiarnya Kinoho dalam masyarakat kini.

BACA JUGA  DPRD Konawe Gelar RDP Soal HGU PT Tani Mulya dengan Warga Routa

“Kami sengaja mengangkat Kinoho ini dalam pementasan sembari mengenalkan sastra lisan ini kepada peserta didik,” jelas Yasmud yang merupakan Alumni Sastra Lisan Universitas Indonesia ini.

Sedangkan kata Iwan, konsep drama diusung adalah menampilkan rutinitas masyarakat Tolaki pesisir yang bekerja sebagai nelayan serta menampilkan permainan rakyat suku Tolaki,”terang Iwan menambahkan.

Kepala Bidang Kebudayaan Andang Masnur berharap, program GSMS ini menjadi momen menghidupkan kembali seni, tradisi dan budaya Tolaki ditengah kemajuan teknologi.

“Harapan kita dengan adanya GSMS ini menguatkan seni, tradisi dan budaya leluhur kita ditengah gempuran teknologi yang bisa saja dilupakan oleh generasi muda kita,” tutup Andang.

Editor: Redaksi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here