
OKEKABAR.COM, KOLAKA TIMUR – Pemerintah pusat telah memberlakukan PPKM Mikro pada sejumlah daerah Kabupaten/Kota di luar pulau jawa dan Bali.
Untuk wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) sendiri, Kota Kendari masuk program PPKM Mikro karena masuk zona merah Covid-19.
Menjelang hari raya Idul Adha, pemerintah melalui kementerian agama RI mengeluarkan 3 Surat Edaran sekaligus terkait pelaksanaan hari raya idul adha.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kolaka Timur, Ahmad Lita Rendelangi mengatakan, pelaksanaan salat Idul Adha akan merujuk pada SE Menteri Agama nomor 15, 16, dan 17.
Isi Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2021 tentang Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Salat Hari Raya Idul Adha dan Pelaksanaan Qurban Tahun 1442 H/2021 M. Kemudian, SE Nomor 16 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Malam Takbiran, Salat Idul Adha, dan Pelaksanaan Kurban Tahun 1442 H/2021M di Luar Wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Sedangkan SE Nomor 17 tahun 2021 tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di Tempat Ibadah, Malam Takbiran, Salat Idul Adha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kurban Tahun 1442 H/2021 M di Wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Dan selanjutnya pemerintah daerah Kolaka Timur akan menindaklanjuti dengan edaran Bupati Koltim untuk menjadi pegangan di tingkat kecamatan hingga desa/kelurahan.
Ia menambahkan, jika dalam 3 hari menjelang lebaran idul adha Koltim masih masuk kategori zona orange atau merah. Maka, kata dia, maka pelaksanaan Ied tahun ini dilaksanakan di rumah saja.
“tidak ada kgiatan salat berjamaah di masjid ataupun d lapangan,” pungkasnya.
Ia berharap kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan, mengedepankan keselamatan jiwa.
“Bersama kita memutus mata rantai Covid-19. Hindari kerumunan, selalu berdoa, berzikir di rumah saja. Insya Allah kita akan kembali hidup normal seperti biasa,” tandas Ahmad Lita.
Editor: Redaksi