Beberapa Anggota DPRD Konawe menerima massa aksi.

OKEKABAR.COM, KONAWE – Puluhan masa menggelar aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Konawe, mereka menuntut pemerintah daerah setempat agar membatalkan rencana pembangunan smelter di Kecamatan Amonggedo, Selasa (31/1/2023).

Para demonstran ini dari aliansi pemuda dan mahasiswa Amonggedo, dimana masa terdiri dari perwakilan 3 desa yaitu Matabura, Wawohine dan Lalombonda dari Kecamatan Amonggedo.

Dengan latar belakang masalah bahwa kehadiran investasi di wilayah Amonggedo akan merusak iklim pertanian di wilayah tersebut.

La ode muh Nur Sunandar, dalam orasi menyatakan seharusnya ada sosialisasi awal kepada masyarakat tentang rencana pembangunan Smelter di Amonggedo.

“Sosialisasi tentang rencana pembangunan smelter harusnya diadakan, baik pada kajian lingkungan maupun sosial yang nantinya akan berdampak pada masyarakat,” tegasnya.

Sunandar juga meminta agar DPRD Konawe memikirkan kepentingan korporasi, tidak hanya membahas kesepakatan dalam lembaran kertas tetapi turun langsung melihat kondisi masyarakat yang membutuhkan dukungan apa lagi pembangun smelter tersebut berdampak terhadap hasil pertanian masyarakat setempat.

Sunandar juga memastikan ketika tuntutan tersebut tidak di indahkan maka pihaknya tidak akan berhenti melakukan presur asampai pemerintah dan DPRD Konawe turun melakukan kajian ulang atas rencana pembangunan pabrik pemurnian biji nikel di Amonggedo.

BACA JUGA  PPDB di Konawe Mulai Juli Mendatang Dengan Sistem Online dan Zonasi

Sementara itu, Wakil ketua DPRD Konawe Rusdianto menanggapi tuntutan dari masa mengatakan investasi tentunya harus didukung. Selain memberikan kontribusi lapangan kerja bagi masyarakat, hadirnya investasi juga turut menggerakkan ekonomi daerah.

Namun untuk rencana pembangunan smelter di Amonggedo pihaknya belum menerima informasi tersebut baik regulasi maupun perencanaannya.

“Kami belum bisa berbicara masalah regulasi, karena sampai hari ini kami belum tau tentang rencana pembangunan smelter di Amonggedo,” terangnya.

Ia juga menegaskan bahwa selama ini pihaknya selalu merespon dan menindak setiap aspirasi ataupun keluhan masyarakat. Pihaknya siap jika diminta untuk turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengecekan lokasi pembangunan smelter di Amonggedo.

Ia mengingatkan agar persoalan ini diselesaikan secara menyeluruh tidak secara sepihak, perlu keterlibatan pemerintah desa, kecamatan, daerah dan warga setempat.

“Disini kita harapkan kedepannya tidak ada lagi gesekan ataupun persoalan yang timbul hanya karena komunikasi yang tidak sampai,” ungkapnya.

Masa akhirnya membubarkan diri setelah Wakil Ketua DPRD Konawe Rusdianto SE MM memerintahkan staf sekertariat DPRD Konawe untuk membuat surat kesepakatan melakukan peninjauan lokasi rencana pembangunan smelter di Amonggedo yang rencananya akan dilaksanakan minggu depan.

Penulis: Hiswan
Editor: Redaksi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here