
OKEKABAR.COM, BUTON UTARA – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik CV. Nurmila yang terletak di Desa Wasalabose, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara (Butur) yang dikabarkan menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite dengan label pertamax, ternyata memang benar yang dijualnya adalah pertamax.
Pejabat Sementara (Pjs) Area Manager Comm, Rel dan Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Taufiq Kurniawan mengatakan berdasarkan hasil uji lab BBM yang dijual oleh SPBU tersebut adalah pertamax, bukan pertalite.
“Sudah sesuai spesifikasinya dia adalah pertamax. Intinya pertamax,” katanya saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (12/11/2022).
Kata Taufik, pihak Kepolisian Resor (Polres) Butur telah membawa sampel BBM dari SPBU tersebut untuk dilakukan pengujian bersama yang didampingi pihak independen. Dan hasil pengujian BBM yang dijual SPBU tersebut adalah pertamax.
Sebelumnya, SPBU CV. Nurmila yang terletak di Desa Wasalabose, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Butur, Sulawesi Tenggara (Sultra), disegel Polres Butur. Pasalnya, SPBU tersebut diduga menjual BBM jenis pertalite dengan label pertamax.
SPBU itu telah dipasangi garis polisi, sementara dua orang petugas SPBU telah digelandang di Mako Polres Butur untuk dilakukan pemeriksaan sebagai saksi.
Kepala Satuan (Kasat) Intelijen dan Keamanan (Intelkam) Polres Butur, AKP La Ondo mengetahui hal tersebut dari laporan anggotanya dengan mengatakan bahwa ada masyarakat yang mengisi BBM di SPBU CV Nurmila jenis pertamax namun dicurigai isinya adalah BBM jenis pertalite.
Atas informasi yang ia dapatkan tersebut, ia langsung bergegas menuju SPBU yang dimaksud untuk memastikan kebenaran informasinya.
“Saya langsung bergegas kesini untuk memastikan pertamax itu, ternyata memang isinya pertalite. Secara kasat mata ini pertalite, (bukan pertamax),” kata La Ondo kepada sejumlah awak media yang berada di lokasi SPBU, Rabu (9/11/2022).
La Ondo mengungkapkan, pemilik SPBU mengaku tidak tahu menahu jika pertamax yang dijual itu ternyata adalah BBM pertalite, sebab setahunya BBM yang diantarkan langsung ke SPBU nya itu berasal dari depot.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, kejadian penjualan pertalite dengan label pertamax di SBPU tersebut sudah sejak lama dikeluhkan masyarakat.
“Setiap hari pertalite tidak ada, bahkan jam sepuluh pagi sudah kosong,” ungkapnya.
Sementara itu Askar selaku pemilik SPBU mengaku, yang ia tahu bahwa yang dijual di SPBU miliknya adalah pertamax yang dibawa dari depot minyak.
Askar menceritakan, saat tanggal 1 November ia menerima pertamax dari mobil tangki, selanjutnya pada tanggal 2 November pihaknya mulai menjual BBM itu. Namun Askar mengaku sempat mengambil sampling BBM dari mobil tangki yang masuk di SPBU nya, dan mempertanyakan kepada sopir mobil tangki, mengapa warna pertamax mirip dengan warna pertalite. Namun kata dia, sopir mobil tangki mengatakan jika minyak yang ada di mobil tangki itu adalah pertamax.
“Saya bilang kenapa ini warnanya ini pertamax yang tiba ini kenapa warnanya mirip dengan pertalite? Jawaban mereka ini sopir tangki sudah itu yang mereka muat sudah itu memang pertamax. Maka kami juga jualan,” kata Askar.
Editor: Redaksi