
OKEKABAR.COM, KENDARI – Ketua Jaringan Lingkar Pertambangan Sulawesi Tenggara (Sultra) mengapresiasi langkah Polda Sultra yang berhasil meringkus perusahaan yang sudah melakukan kegiatan pertambangan dalam kawasan hutan lindung tanpa adanya izin resmi dari pemerintah.
Ketua Jaringan Lingkar Pertambangan Sulawesi Tenggara (JLP SULTRA) Wawan Soneangkano mengatakan Polda Sultra harus betul-betul menegakan hukum di tubuh Istitusi polri dari kelakuan penambang ilegal atau yang tidak memiliki izin. Termaksud dengan 28 alat berat milik PT. Deven Mineral Sinergi (DMS) 77 yang berhasil di amankan di Kecamatan Langkikima, Kabupaten Konawe Utara oleh Tidpiter Polda Sultra beberapa hari yang lalu.
Diketahui, alat berat yang di Police Line oleh Polda Sultra diantaranya, 27 alat berat jenis Exkavator, kemudian satu alat berat jenis grader dan delapan unit mobil dump truk warna hijau dengan tulisan Putra Karella Mare di setiap depan atas kaca mobil.
“Saya fikir, Penangkapan 28 alat berat milik perusahaan PT. Deven Mineral Sinergi (DMS) 77 ini sebuah langkah yang patut untuk kita apresiasi dan harus kita dukung sebagai langka yang dari sekian lamanya gagal dilakukan oleh Polda Sultra dari para penambang nakal di Sulawesi Tenggara, khususnya di Kabupaten Konawe Utara. Dan kita sebagai masyarakat harus bisa mengawal kasus ini dengan baik agar jangan berhenti di tengah jalan,” Kata Wawan.
Selain itu, dengan keberhasilan Polda Sultra kali ini, Ketua Jaringan Lingkar Pertambangan Sulawesi Tenggara (JLP SULTRA) Wawan Soneangkano menabahkan, agar di tubuh institusi penegak hukum dalam hal ini Polda Sultra tidak lagi menciptakan sebuah kecacatan nama sebagai lembaga penegak hukum akibat bargening-bargening kepada penambang-penambang ilegal.
“Namun Polda Sultra harus betul-betul menghukum mereka yang suda melakukan pengrusakan terhadap Sumber Daya Alam yang ada di Sulawesi Tenggara ini, khusunya di kabupaten Konawe Utara,”kata Wawan” tegasnya.
Menurutnya, Orang yang pernah mengusut kasus Ilegal Mining Perusahaan PT CS8 dan PT. Rajawali Soraya Mas di Desa Morombo itupun, sekali lagi mengingatkan agar Polda Sultra tidak lagi bermain-main dengan penambang ilegal.
“menurut saya, maraknya kegiatan penambangan ilegal yang terjadi selama ini di kabupaten Konawe Utara, karena ikut didalangi oleh oknum polisi itu sendiri dengan istilah koordinasi-koordinasi,” Bebernya.
Lanjut kata Wawan, jika 28 alat berat milik PT Deven Mineral Sinergi (SMS) 77 ini juga tidak bisa selesai di bereskan hingga sampai pemilik perusahaan di tangkap berati pihak Polda Sultra memelihara penjahat di rumah penegakan hukum itu sendiri untuk terus-terusan ikut terlibat dalam perbuatan yang melawan hukum.
“Artinya, berati mereka betul ikut menikmati uang koordinasi tadi. Sehingga akan semakin banyak penambang ilegal yang akan masuk untuk merusak Sumber Daya Alam kita di Sultra ini,” tutupnya.
Editor: Redaksi