
OKEKABAR.COM, BUTON UTARA – Wakil Bupati Buton Utara (Butur), Ahali dan Sekretaris Daerah (Sekda) Butur, Muh. Hardhy Muslim telah melakukan vaksin dosis ketiga atau booster di ruang kerjanya, Selasa (1/3/2022).
Wakil Bupati Butur, Ahali mengatakan, karena vaksinasi tersebut adalah program pemerintah, bahwa yang sudah melakukan vaksin dosis kedua, dia mengatakan, bisa melakukan vaksin dosis ketiga atau booster.
“Saya imbau kepada masyarakat karena untuk kesehatan ya nda usah ragu-ragu. Karena saya sendiri sudah merasakan tidak ada masalah,” kata Ahali kepada awak media.
Sementara itu, Sekda Butur, Muh. Hardhy Muslim mengatakan, pada umumnya hampir 80 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Butur telah divaksin dosis kedua.
“Makanya kita harapkan ini vaksin ketiga juga demikian,” tambah Hardhy Muslim, yang juga sebagai Kepala Sekretariat Satgas COVID-19 Kabupaten Butur.
Kendati demikian, para ASN yang akan melakukan vaksin dosis ketiga itu, kata Hardhy Muslim, harus dilakukan skrining terlebih dahulu.
“Tekanan darah kan, kalau memang dia tekanan darah tinggi ya kita tida benarkan, tidak bolah dia ikut, ditunda dulu,” terangnya.
Bagi para ASN yang sudah menerima vaksin dosis kedua, Jenderal ASN Butur ini berharap untuk mengikuti vaksin ketiga. Hal itu untuk mengantisipasi pandemi COVID-19 varian omicron.
“Insya Allah kalau vaksin ketiga itu tidak akan kena,”
Selanjutnya, terkait dengan kasus COVID-19 yang setiap hari semakin meningkat, Hardhy Muslim mengungkapkan, akan dilakukan PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
“Saya sudah paraf tadi, mungkin sebentar ditandatangani Pak Bupati untuk pelaksanaan PPKM nya,” ungkapnya.
Sementara itu, Juru bicara (Jubir) Satgas COVID-19 Kabupaten Butur, dr. Muh. Ali Badar menerangkan, untuk menekan angka kasus COVID-19 maka diwajibkan untuk menerima vaksin dosis ketiga.
Meskipun begitu, bagi masyarakat yang menerima vaksin dosis ketiga itu dibatasi hanya untuk usia 18 tahun ke atas saja.
“Kalau remaja dan anak-anak belum diberikan,” pungkasnya.
Editor: Redaksi