
OKEKABAR.COM, JAKARTA – Lingkar Kajian Kehutanan atau (Link) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Konferensi Pers terkait adanya dugaan kejahatan lingkungan dan tindakan premanisme yang dilakukan oleh PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT. Obsidian Stainless Steel (OSS).
Link Sultra telah beberapa kali melakukan perlawanan terkait polemik dugaan teror Kejahatan Lingkungan yang dilakukan oleh pihak PT VDNI dan PT OSS namun hasilnya nihil.
Ketua Umum Link Sultra, Muh Andriansyah Husen dalam konferensi Persnya mengatakan, pihaknya terus berupaya dalam mengawal dugaan tersebut sampai aparat penegak hukum melakukan penindakkan sesuai aturan yang berlaku.
“Kami akan terus berupaya untuk mengawal dugaan kejahatan lingkungan yang dilakukan oleh kedua perusahaan tersebut, dan berharap pada institusi penegak hukum untuk segera mengambil langkah tegas dalam menyikapi dugaan teror kejahatan lingkungan yang dilakukan oleh PT. VDNI dan PT. OSS,” tegasnya, Minggu, (19/12/2021).
Alumni Fakultas Kehutanan UHO itu menjelaskan, pihaknya juga mendapatkan tindakan represif oleh aparat kepolisiaan dan OTK.
“Saat kami melakukan demonstrasi di Bursa Efek indonesia pada kawasana SCBD, kami mendapatkan tindakan represif oleh pihak kepolisian dan orang tak dikenal yang dugaan kuat kami adalah preman bayaran pihak perusahaan,” ucapnya.
Ia juga menegaskan, bahwa tindakan represif yang dilakukan kepada pihaknya, dirinya tidak akan diam dan sudah melaporkan ke Polres Jakarta Selatan.
“Tidak akan kami tinggal diam, kami sudah melaporkan di Polres Jakarta Selatan terkait tindakan represif yang dilakukan kepada kami,” ungkapnya.
Ia juga menjelasakan, bahwa beberapa anggotanya mengalami luka memar akibat dari tindakan represif.
“Ada 5 orang anggota saya yang mengalami luka memar akibat dari tindakan represif yang dilakukan pihak kepolisian dan OTK yang kuat dugaan kami, itu suruhan perusahaan,” jelasnya.
Andriansyah juga menerangkan, bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Menteri Investasi RI.
“Menteri Investasi telah menemui kami, dan akan melakukan kerja sama, besok kami akan memasukan laporan yang di perintahkan langsung oleh Pak Bahlil Lahadalia terkait kejahatan lingkungan yang dilakukan pihak PT VDNI dan OSS,” tuturnya.
Editor: Redaksi