OKEKABAR.COM, KONAWE – Ratusan guru honorer di Kabupaten Konawe kembali turun ke jalan. Mereka menggelar aksi demonstrasi di halaman Kantor Bupati Konawe, Selasa (16/9/2025), menuntut kejelasan nasib mereka setelah seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu tidak meluluskan satu pun tenaga guru.
Dalam aksi tersebut, perwakilan guru dan tenaga kesehatan konawe honorer kategori R2, R3, dan R4 akhirnya bertemu langsung dengan Kepala BKPSDM Konawe, Suparjo, untuk menyampaikan aspirasi sekaligus mencari solusi konkrit.
Kesepakatan penting pun dicapai. Para honorer menyatakan siap tidak menuntut besaran gaji dari daerah, dan hanya menerima hak dari dana BOS maupun insentif lainnya, asalkan mereka diakomodir masuk dalam formasi PPPK Paruh Waktu paling lambat Oktober 2025.
Tak hanya itu, melalui berita acara pertemuan, juga disepakati bahwa tenaga kesehatan honorer R2, R3, dan R4 yang belum masuk dalam daftar PPPK Paruh Waktu akan segera diusulkan. Mereka pun rela menyesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah.
Namun, para honorer memberi tenggat waktu kepada pemerintah daerah. Seluruh guru dan nakes Konawe kategori R2, R3, dan R4 harus sudah diangkat menjadi PPPK Paruh Waktu paling lambat September 2025.
“Apabila tuntutan tidak ditindaklanjuti, maka kami akan menempuh jalur hukum untuk memperjuangkan status kami sebagai tenaga honorer,” tegas perwakilan nakes,
Menanggapi itu, Kepala BKPSDM Konawe, Suparjo, memastikan akan mengusulkan tenaga guru dan tenaga kesehatan agar dapat diakomodir sebagai PPPK Paruh Waktu.
Gerakan para honorer ini menjadi sinyal tegas bahwa mereka tidak akan tinggal diam menghadapi kebijakan yang dinilai tidak adil. Mereka siap berkompromi, tapi juga bersiap melawan jika pemerintah daerah tak menepati janji.