OKEKABAR.COM, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H Ali Mazi SH yang diwakili Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Sultra, La Ode Muhammad Ali Haswandy buka 10 paket Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Non Boarding tahap I Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari, Senin (6/1) di Aula Serbaguna BPVP Kendari.
Dalam sambutannya yang dibacakan Ali Haswandy, Gubernur Sultra H Ali Mazi SH menyebutkan, jika kondisi ketenagakerjaan di Sultra menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra pada Agustus 2022 menunjukan tingkat partisipasi angkatan kerja yang menurun dalam memenuhi pasar kerja jika dibandingkan data pada Agustus 2021.
“Penurunan tersebut, dikarenakan kuranganya tenaga kerja terampil yang siap pakai sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri,” sebutnya.
Ia menjelaskan, BPS Sultra mencatat jumlah angkatan kerja pada Agustus 2022 naik 0,09% dibanding pada Agustus 2021.
Selain masalah itu, lanjut dia, ada beberapa hal lagi yang mesti menjadi perhatian bersama semua pihak antara lain terkait bonus demografi. Permasalahan ini menjadi penting, karena dampaknya dapat menyebabkan tingginya tingkat pengangguran jika tidak ada generasi angkatan kerja yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan pasar kerja.
“Ini harus dipikirkan, jika kita memiliki angkatan kerja yang mumpuni maka ketersediaan lapangan kerja cukup banyak dan dapat diisi para angkatan kerja yang memiliki kemampuan dan keterampilan,” paparnya.
Solusi terbaiknya, kata dia, dengan memanfaatkan lembaga-lembaga pelatihan yang ada, salah satunya adalah BPVP Kendari. Untuk itu, manfaatkan pelatihan ini dengan baik dan sungguh-sungguh.
“Kami sangat berharap dari pelatihan ini akan lahir calon tenaga kerja yang kompeten, kreatif, inovatif serta mampu beradaptasi dengan perubahan serta perkembangan zaman yang cepat dan dinamis,” tuturnya.
Ia juga menekankan, agar seluruh stakeholder saling bergandengan tangan untuk bersama-sama mengatasi masalah ketenagakerjaan di Sultra. Adapun tenaga kerja terampil dan kompeten yang telah mengikuti pelatihan di BPVP Kendari harus pula dipikirkan bersama untuk penempatannya di dunia usaha atau industri.
“Jangan kita biarkan kemampuan dan keterampilan mereka tumpul, karena keberhasilan mereka juga merupakan tanggung jawab kita bersama,” tandasnya.
Sementara itu Kepala BPVP Kendari Dr La Ode Haji Polondu menuturkan hal senada, dimana pihaknya juga berharap agar keterampilan yang dimiliki dapat menjadi penolong bagi para siswa, kemudian menolong keluarganya, masyarakat umum dan berkontribusi untuk pembangunan daerah.
“Untuk mencapai cita-cita ini diperlukan kesungguhan, karena dengan sungguh-sungguh, disiplin dan mau berusaha semua insyaAllah bisa terwujud,” tandasnya.
Ia juga menyebutkan, bahwa 10 paket pelatihan yang dibuka hari ini yaitu Program Pelatihan Tata Kecantikan Kulit 1, Pelayanan Pelanggan, Asisten Pembuat Pakaian, Juru Ukur (Suveyor), Computer Operator Assistant I dan II, service sepeda motor injeksi, pemeliharaan kendaraan ringan, teknisi telepon seluler (hardware dan software), SMAW 3G (Las).
“Dari total 10 paket itu diikuti 160 orang, dimana setiap program pelatihannya sebanyak 16 orang,” tutupnya.
Diketahui, dalam kegiatan tersebut turut dihadiri Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra, perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sultra, Forkopimda Sulawesi Tenggara, antara lain perwakilan Kepolisian Daerah (Polda) Sultra, perwakilan Danrem 143 Haluoleo, perwakilan Danlanal Kendari, perwakilan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sultra, perwakilan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sultra, perwakilan FKLPI Sultra, Ketua UMKM Sultra, perwakilan BPKK Kendari, Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kendari, perwakilan BPJS Kesehatan Kendari, perwakilan BPJS Ketenagakerjaan Kendari dan beberapa pemilik dunia usaha dan industri di Sultra.
Editor: Redaksi