Kadin Sultra Gaungkan Penggunaan Aspal Buton di Wilayah Sultra

banner 120x600
banner 468x60
Pertemuan Ketua Kadin Sultra, Anton Timbang dengan Walikota Kendari, Sulkarnain Kadir di Kota Kendari.(Foto: Dok Okekabar.com)

OKEKABAR.COM, KENDARI – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra) Anton Timbang gaungkan potensi penggunaan Aspal Buton di wilayah Sulawesi Tenggara.

Dihadapan Wali Kota Kendari, pria yang kerap disapa AT ini mengatakan bahwa Sulawesi Tenggara sebagai penghasil Aspal, kenapa tidak penggunaannya di mulai dari daerah sendiri.

banner 325x300

“Jangan sampai orang dari luar bilang, kita penghasil aspal tapi jalan di daerah sendiri malah lobang lobang,” Ucap Anton Timbang, Sabtu, (8/10/22).

Pria yang menjabat sebagai ketua IMI Sultra tersebut menyampaikan bahwa harga aspal Buton sangat murah hanya, Rp 1.650.000 per ton sementara aspal minyak bisa sampai Rp. 8.000.000 hingga Rp. 13.000.000 per ton.

“Sehingga dengan anggaran terbatas yang dimiliki setiap daerah, kemungkinan dengan aspal minyak dapat dianggarkan hanya 20 sampai 30 km, sementara untuk aspal Buton bisa sampai 100 km,” jelasnya.

Pria yang kerap di sapa AT, menambahkan pihaknya bersyukur sebab kedatangan bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bisa melihat langsung seperti apa aspal buton yang ada di Sulawesi Tenggara ini untuk digunakan secara nasional sehingga di tahun 2024, beliau mengatakan tidak ada lagi impor aspal.

Di tempat yang sama, Wali Kota Kendari, Sulkarnain kadir mengeluarkan instruksi penggunaan aspal buton di tahun 2023 mendatang.

“Setelah mendengar secara detail seperti apa kualitas dan cara menggunakan aspal buton ini dari ketua kadin bapak Anton Timbang, saya tidak ragu,” ungkapnya, Sabtu (8/10/2022) siang.

Sulkarnain menuturkan, dirinya membeberkan bawah walaupun di penghujung masa tugas, selama masih ada waktu berbuat untuk kota Kendari, jangankan sehari, satu jam saja akan ia lakukan.

“Kemarin saya sudah teken surat instruksi kepada seluruh OPD di lingkup kota Kendari khususnya dinas terkait untuk menindaklanjuti, membuat regulasi dan memastikan aspal buton ini akan dipakai di tahun 2023 mendatang,” bebernya.

Menurutnya, tidak ada pilihan sebab secara biaya lebih efisien, lebih murah, teknologi kualitasnya sudah lebih bagus dan secara perlakuan lebih mudah dalam kondisi apapun bisa.

“Saya berterima kasih kepada bapak Anton Timbang yang sudah membuka cara berfikir kita, memberikan informasi secara jelas sehingga kami bisa mengambil keputusan,” pungkasnya.

Editor: Redaksi

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *