Warga Kesulitan Mencari Minyak Goreng di Pasaran, Harga Masih Tinggi

banner 120x600
banner 468x60
Minyak goreng di minimarket. Foto: repro. google tribunnews.com

OKAKABAR.COM, MAKASSAR – Beberapa pekan terakhir masyarakat hampir di seluruh Indonesia dikagetkan dengan kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng. Tak ayal ini masih menjadi momok dimasyarakat.

Akibat dari kelangkaan ini, pemerintah pusat telah menetapkan harga tertinggi Rp 14.000 per liter untuk semua merek, minyak goreng malah hilang dari pasaran.

banner 325x300

Seperti yang dilansir kompas.com, hal tersebut dialami Rukiah, salah seorang ibu rumah tangga di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Ia mengaku kesulitan mendapatkan minyak goreng.
Meski sudah dicari ke pasar-pasar tradisional, minimarket, dan grosir, masih susah di dapatkannya.

“Susah sekali minyak goreng didapat. Kalau pun ada, harga minyak goreng masih saja mahal. Kalau minyak goreng kemasan, itu harganya mencapai Rp. 20.000an lebih. Sedangkan harga minyak goreng curah Rp 18.000 per liternya,” ungkap Rukiah, Jum’at (28/01/2022).

Menurutnya, harga minyak goreng masih tinggi lantaran toko-toko membelinya harga mahal terlebih dahulu. Akibatnya, para pedagang tidak mau menjual barangnya dalam keadaan rugi.

“Para pedagang sudah beli lebih mahal duluan, baru pemerintah tetapkan harga Rp. 14.000 per liternya.jadi para pedagang tidak mau menjualnya dengan harga murah yang membuatnya rugi,” ujarnya.

Rukiah berharap pemerintah segera mengatasi masalah hilangnya minyak goreng dan kenaikan harga yang sangat drastis di pasaran.

“Tidak tahu sampai kapan begini. Hidup sudah susah karena pandemic Covid-19, sekarang harga minyak goreng melambung tinggi. Jadi kita sebagai masyarakat berharap segera menyelesaikan masalah ini,” tandasnya.

Semetara itu, PCO Manager Hypermart Supermarket di Makassar, Warlina yang dikonfirmasikan mengungkapkan, swalayannya sudah tiga hari ini tidak menjual minyak goreng. Pasalnya, stok minyak goreng telah lama habis.

“Sudah tiga hari ini kosong minyak goreng di Hypermart. Kalau harganya kita jual Rp 14.000 sesuai peraturan pemerintah, tapi habis dibeli masyarakat. Kami sudah lama pesan sama suplyer, tapi sampai sekarang bleum datang,” ungkapnya, seperti dikutip kompas.com.

Warlina menuturkan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Sekatan sering datang melakukan pemeriksaan di Hypermart. Bahkan, gudang ikut diperiksa.

“Biasa datang Disperindag sidak sampai gudang, dia kiranya kita menimbun minyak goreng. Ternyata, minyak goreng di gudang kosong. Kami juga perlihatkan bukti telah lama memesan minyak goreng semua merek, tapi barangnya belum datang,” ungkapnya.

Penulis: Miftahul Rizky Pulungan
Editor: Redaksi

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *