Tim tridharma perguruan tinggi Universitas Halu Oleo (UHO) lintas keilmuwan memberi edukasi dan pengabdian masyarakat kepada ibu-ibu di Desa Sama Bajo di Pulau Saponda Kabupaten Konawe.

OKEKABAR.COM, KENDARI – Akibat pandemi Covid-19 banyak sektor harus ikut terdampak. Bukan hanya masalah kesehatan, namun melumpuhkan pertumbuhan ekonomi baik lokal, nasional, regional dan global.

Begitu juga sektor kelautan dan perikanan. Seperti komunitas nelayan Desa Sama Bajo yang bermukim di pulau Saponda Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara.

Merespon fenomena yang terjadi, tim tridharma perguruan tinggi Universitas Halu Oleo (UHO) lintas keilmuwan memberi edukasi.

Seperti perubahan pola mata pencaharian, pola metode penangkapan dan hasil tangkapan dari rumah tangga nelayan Sama Bajo di Pulau Saponda pada bulan akhir Juni 2021.

Menurut salah satu tim tridharma UHO, Dr Muslim Tadjuddah, S.Pi, M.Si mengatakan penelitian pendahuluan ini untuk membangun pemahaman awal terhadap perubahan komunitas nelayan di pulau-pulau kecil akibat pandemi Covid-19.

“Hasil riset ini akan dijadikan dasar penyusunan roadmap penelitian selanjutnya dan akan dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi. Publikasi ini akan menjadi media sosialisasi dari temuan penelitian yang diharapkan membuka kolaborasi kerjasama antara tim peneliti UHO dengan akademisi lainnya lintas institusi dan lintas negara,” ungkapnya Sabtu (17/07/2021).

Lulusan Doktor di IPB ini, mengatakan ketika menggelar kegiatan pun tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat. Guna menghindari penyebaran Covid-19 makin meluas, khususnya di Pulau Saponda.

“Tim menerapkan unsur kehati-hatian dalam melakukan penelitian ini. Tetap memastikan protokol kesehatan mencegah penularan Covid-19 saat melakukan diskusi,” ucap Muslim sapaannya.

BACA JUGA  Demo Warga Puosu Jaya Soal Lahan, Brimob: Sudah Ada Putusan MA

Tim Tri Dharma UHO juga melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, bertujuan meningkatkan pengetahuan perempuan Sama Bajo terkait pengelolaan pangan ikan pelagik besar.

Seperti cakalang dan tuna untuk menjadi produk olahan yang bernilai ekonomi.

Ketua tim, Sukmawati Abdullah, M.Si, mengatakan ujung tombak ketahanan pangan rumah tangga di masa Covid-19 adalah para ibu.

“Kegiatan pengabdian ini akan meningkatkan keanekaragaman produk olahan hasil tangkapan nelayan Sama Bajo menjadi pangan bernutrisi untuk anak-anak,” katanya.

Kemudian bisa meningkatkan pendapatan perempuan dengan memproduksi produk olahan hasil tangkapan.

Sementara itu, Suriana, M.Si menyampaikan untuk membekali ibu-ibu Sama Bajo di Pulau Saponda dalam mengembangkan usaha, kegiatan ini juga dirangkaikan diseminasi pengetahuan tentang pengemasan produk olahan yang baik dan higienis.

Sebagai penutup, salah satu tim, Nur Isiyana Wianti, M.Si, mengungkapkan kegiatan lintas keilmuwan dan rangkaian kegiatan tridharma baik penelitian dan pengabdian diharapkan mampu memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya para ibu-ibu.

“Sekaligus peneliti bisa mendapatkan pemahaman tentang dampak pandemi bagi rumah tangga nelayan Sama Bajo. Nantinya diharapkan akan membantu pemerintah dan pihak terkait untuk membangun kebijakan pemulihan ekonomi saat Covid-19 khususnya bagi nelayan skala kecil di pulau-pulau kecil,” tandasnya.

Editor: Redaksi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here